Produksi Satu Produk Activator Di Dua Negara

24.2.07

Produksi Satu Produk Activator Di Dua Negara

Malaysia Pakai Komposter Bandung

Sabtu, 24/02/2007

BANDUNG (SINDO)- Pemerintah Malaysia sepakat untuk memproduksi activator composter atau mikroba bagi proses pengkomposan sampah,dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan PT Sinar Kencana Bandung.

Konsortium Melayu Selayang Berhad (KMSB) sepakat menginvestasikan dananya sebesar 1 juta ringgit Malaysia atau setara Rp2,6 miliar (kurs Rp2.600/ringgit) untuk pengembangan dan produksi mikroba di Malaysia. Direktur PT Sinar Kencana (SK) Sonson Garsoni mengatakan, pihaknya selaku produsen komposter telah menjalin kesepakatan dengan KMSB untuk memproduksi komposter di Malaysia. Dalam pelaksanaannya, KMSB sendiri akan merangkul University Of Malaya.

”Kesepakatan akhir dengan pihak Malaysia sudah dilakukan, Kamis (22/2) di Braga Permai Restoran.Sedangkan MoUnya direncanakan akan ditandatangani di Kualalumpur, 15 Maret mendatang. Perjanjian ini akan berlaku selama lima tahun,” kata Sonson kepada SINDO,kemarin. Sonson menjelaskan, pengembangan mikroba di Malaysia tersebut terkait dengan ketat dan konsistennya Pemerintah Malaysia dalam menerapkan peraturan karantinanya melalui permite import atas semua produk pupuk, mikroba dan kompos.

Sonson mengaku, pihaknya kesulitan mengekspor mikroba karena terikat aturan tersebut. Padahal Malaysia merupakan salah satu pengimpor komposter terbesar untuk menyelesaikan persoalan sampah di Negeri Jiran tersebut. ”Dengan adanya kerjasama ini, permasalahan tersebut dapat dituntaskan,” ujar Sonson. Melalui kerjasama ini, papar Sonson, PT Sinar Kencana selaku produsen activator, biophoskko, komposter serta green phosko bulking aset (alat dan bahan komposter) bertanggung jawab melakukan transfer teknologi, training, technical asistence, support promotion dan after sales service.

”Sebelumnya, sangat sulit mengirim komposter ke Malaysia, termasuk dari Jepang sekali pun. Dengan kerjasama ini, Kita dengan mudah masuk. Ini satu keuntungan tersendiri bagi Indonesia,” tandas Sonson.( deni mulyana)

++++++++++++++++++

Berita ini diambil dari aslinya Koran Seputar Indonesia (SIndo), bisa di klik di : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/jawa-barat/malaysia-pakai-komposter-bandung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biodigester Fermentasi Kering

Proses fermentasi kering (dry fermentation) baru-baru ini dikembangkan Zorg Biogas AG ( Swiss) memungkinkan hasil metana dari bahan organik stackable dengan kandungan bahan kering tinggi, tidak memerlukan konversi ke dalam substrat cair atau praktis karena tidak memerlukan pencacahan seperti halnya pada digester fermentasi basah (wet fermentation). Sampah ( biowaste) kota jenis mudah membusuk (perishable) diinokulasi dengan substratum yang telah difermentasi. Kemudian diisikan ke dalam tangki dan fermentasi dalam kondisi kedap udara. Inokulasi terus menerus dengan materi bakteri melalui perkolasi cair, disemprotkan di atas bahan organik dalam digester. Selama proses fermentasi, tidak diperlukan memompa atau mengaduk. Cairan dari proses perkolasi berlebihan dikumpulkan dalam sistem limpasan air (drainase), disimpan sementara di tangki perkolasi, dan kemudian kembali disemprot-alih ke biomassa dalam digester.